Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Manakala berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya. Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya baik, apalagi labanya.

FORMULA BISNIS KAMI

Mencari nafkah adalah bagian dari Perintah Tuhan. Sehingga, jika kita berbisnis dalam rangka melaksanakan perintah tersebut, maka bisnis bukan lagi sekedar menghasilkan uang, namun lebih dari itu, sebanding dengan perjuangan kita berbisnis, ketenteraman hati pun akan otomatis mengiringinya.

Bisnis adalah salah satu medan penghambaan kita kepada Tuhan. Sedangkan laba atau rugi hanyalah sebuah konsekuensi logis sebagai akibat yang mengikutinya. Dengan demikian, sepanjang tujuan niat dan caranya benar, maka tidak ada kata gagal dalam bisnis kita. Ruginya pun baik, apalagi labanya.

Kami punya 3 formula yang kami jadikan barometer dalam setiap dan seluruh aktifitas hidup kami. Baik aktifitas fisik, fikir, maupun aktifitas batin.... saat berdiri, duduk, maupun berbaring... saat jaga maupun tidur. Tentu, termasuk di dalamnya adalah aktifitas bisnis.

Tiga formula tersebut kami sebut sebagai 3 Validator Kendali Mutu Kedirian, yaitu:
1) Fokus Tujuan. 2) Waspada Niat. Dan 3) Konsentrasi Tugas.

Dengan 3 validator tersebut, memudahkan bagi kami, bagaimana agar aktifitas kami seluruhnya bisa menjadi ibadah, bisa bernilai penghambaan kepada Tuhan.

Dengan 3 validator tersebut, sangat membantu kami, bagaimana beribadah 24 per sehari.

Sektor bisnis, adalah salah satu sektor yang berpengaruh sangat signifikan terhadap proses pembangunan jiwa dan badan kami. Kami sangat memperhatikan sektor ini, agar jangan sampai terlepas dari 3 validator tersebut.

FOKUS TUJUAN:
Bisnis, kami lakukan hanya dalam rangka mendekatkan diri kepada Sumber Kesuksesan (Allah, Tuhan YME). Selebihnya, laba atau rugi, kami tempatkan hanya sebagai akibat ikutan saja.

WASPADA NIAT:
Bisnis, kami lakukan hanya dalam rangka melaksanakan perintah Sang Sumber Kebahagiaan (Allah, Tuhan YME). Selebihnya, laba atau rugi, kami tempatkan hanya sekedar sebagai aksesoris saja.

KONSENTRASI TUGAS:
Bisnis, adalah tugas yang diperintahkan oleh Sang Sumber Kedamaian (Allah, Tuhan YME). Harus kami laksanakan sebaik-baiknya, sejak perencanaan hingga teknis pelaksanaannya, dari teori hingga prakteknya. Jujur, cermat, logis, efektif, prospektif, .... dan sebagainya.
Selebihnya, laba atau rugi, kami tempatkan sekedar sebagai suplemen saja.

Bisnis, merupakan aktifitas yang paling masif dan rutin di hampir setiap harinya. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bisnis nyaris menghabiskan lebih dari separuh umur kita. Per harinya, bisnis bisa menghabiskan waktu kita lebih dari 12 jam.

Adalah musibah bagi kami, manakala aktifitas bisnis sampai tergelincir, apalagi terlepas, dari 3 validator tersebut. Karena berarti, lebih dari separuh hidup kami terlepas dari penghambaan kepada Tuhan, Sang Maha Penjamin kebahagian dan keindahan hidup kami.

Laba tidak menjamin kebahagian, kedamaian dan kedamaian hidup kami. Rugi, apalagi. Sedangkan penghambaan kepadaNya adalah jaminan mutu kebahagian, kesejahteraa dan kedamaian hidup kami.

Dari situlah maka, kami hanya memposisikan laba atau rugi sebagai sekedar akibat logisnya saja. Sebagai sekedar asesoris serta suplemen saja. Sedangkan menu utamanya adalah penghambaan kepada Tuhan.

Namun demikian, belief it or not, laba finansial hampir selalu mengikuti dibelakangnya.... (karena memang begitulah logikanya.... coba saja dicermati... suer dheh... hehe....).